Sejarah Ilmu Nahwu I
KATEGORI :
Bahasa Arab
Rating
Kelahiran ilmu nahwu sangat berkaitan erat dengan sejarah penulisan al-Qur'an. Karena ilmu nahwu memang sengaja diletakkan dasar-dasarnya supaya orang-orang tidak keliru membaca al-Qur'an.
Orang yang pertama kali tercatat memberikan dasar-dasar pada ilmu nahwu (i'rab) adalah Abu al-Aswad ad-Du'aliy salah seorang kepercayaan Ali bin Thalib radhiallahu 'anhu.
Kisah ini dimulai dari pengamatan Abu al-Aswad ad-Du'aliy yg melihat generasi muda di zamannya yg sudah mulai lemah dalam kaidah-kaidah bahasa Arab.
Suatu hari anak perempuan Abu al-Aswad ad-Du'aliy berkata kepada ayahnya,
يا أبي ما أجمل السماء !
''Ya Abi, maa AJMALU as-Samaa' !.''
''Wahai bapakku, apa (benda) langit yg paling indah.''
Maka Bapaknya menjawab,
نجومها !
''Nujumuha.''
''Bintang-bintangnya.''
Maka ia mengatakan, ''Bukan begitu wahai bapakku. Saya ingin mengungkapkan kalau langit itu indah.''
''Jika demikian halny engkau seharusnya mengatakan...
Maa AJMALA as-Samaa'a
''Betapa indahnya langit.''
Penjelasan :
Lihatlah betapa perbedaan harakat saja,
Antara AJMALU dan AJMALA merubah makna menjadi 180 derajat.
AJMALU adalah shighah at-Tafdhil yg menunjukkan paling.
Sedang AJMALA adalah fi'il madhi mabniy wal fa'il dhomir mustatir taqdiruhu huwa wal jumlah fi mahalli khobar, wa as-Sama'a mafu'ulun bihi manshub.
Shighah tersebut menunjukkan takjub.
Sehingga kemudian Abul Aswad ad-Du'aliy bermusyawarah dengan Amirul mukminin untuk meletakkan kaidah-kaidah dasar bahasa Arab, dan diizinkan oleh beliau. Maka Abul Aswad menulis sebuah kitab berjudul at-Ta'ajub, yaitu diambilkan dari bab pertama kitab tersebut.
Bersambung In syaa Allah
Abu Ukasyah Sapto B. Arisandi al-Cilacapiy
Posted by Toko Buku Akhy
Posted on